Lalita menerima sejilid kertas tua berisi bagan-bagan mandala, dan sejak itu setiap hari pengetahuannya tentang sang kakek bertambah. Setiap kali pengetahuan itu bertambah banyak, setiap kali pula sang kakek bertambah muda dalam penglihatannya. Pada suatu titik ia bisa sepenuhnya melihat seorang remaja berumur tiga belas tahun, yang berdiri lurus kaku dan kepala sedikit miring seolah melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain.
Apa hubungan semua itu dengan Candi Borobudur? itu akan menjadi petualangan Yuda, Marja, dan Parang Jati.
0 Response to "Novel Lalita – Ayu Utami"
Posting Komentar